Home > messenger > THE MESSENGER

THE MESSENGER

Mungkin bagi sebahagian orang atau bahkan kebanyakan orang hari ini…sudah tidak lagi menjadikan pemahaman akan peran “ Sang Pesuruh atau Sang Kurir” sebagai satu keniscayaan untuk dicerdasi…Sebab sesungguhnya segala yang mewarnai daripada peradaban masa lalu hingga masa sekarang ini,tidak mungkin dapat dipisahkan dengan peran “ The Messenger “ itu sendiri…
Jika ada yang mengambil peran sebagai “ Pesuruh “ maka tentu saja akan menjadi lebih jelas peran itu tatkala ada yang berperan sebagai “ Pemimipin “ atau yang memberi perintah…Adalah hal yang lazim bagi kita bahwa kata-kata “ Pesuruh “ lawannya adalah “ Pemerintah “….sebab jika ada yang disuruh tentu ada yang menyuruhnya atau memerintahnya. Persoalannya adalah siapa sesungguhnya yang berhak mengambil peran sebagai “ Yang Memerintah atau Pemerintah “ dan siapa yang pantas menjadi “ Pesuruh atau The Messenger “ ?…..Pengajaran seperti inilah yang sesungguhnya telah hilang dari kesadaran anak manusia. Carut-marutnya kehidupan manusia hari ini….karena mereka telah merubah perannya sebagai sang pesuruh menjadi pemerintah atau “ Sang Tuan “…Mungkin pernyataan seperti ini menjadi sesuatu yang terasa asing di telinga main stream…atau bahkan dikalangan para cendekia…Tapi paling tidak penulis berharap bahwa ….mari kita jadikan “ bacaan “ ini sebagai bahan untuk introspeksi diri…
Sudah pernakah sampai kepada kita bahwa telah tersebut di dalam pengajaran Sang Tuan dari semua tuan yang ada di alam semesta ini…bahwa yang pantas menjadi “ Tuan “ atau “ Pemerintah “ itu hanyalah diri-Nya saja…lain tidak ! Maka tatkala “ The Real Pemerintah ( Allah ) “ berkehendak untuk menggenapi diri-Nya sebagai “ Sang Tuan atau Sang Pemerintah “ maka di utusnyalah kembali seorang anak manusia dari kalangan manusia itu sendiri untuk menjelaskan rencana-rencana dari “ Sang Tuan “ itu…Kita lihat saja salah satu penjelasan-Nya di dalam QS.12 (Yusuf) : Ayat 111….Betapa sejarah telah membuktikan bahwa para “ The Messengers ( Para Rasul ) “ Allah dengan segala resiko dan konsekwensi yang harus dihadapinya dengan mengorbankan seluruh harta dan bahkan jiwa raganya…telah berhasil merubah peradaban dunia ini menjadi “ Peradaban “ yang penuh dengan berkat…Merubah peradaban yang penuh dengan penentangan kepada “ Sang Tuan “… kepada keta’atan terhadap “ Sang Tuan “ yang Maha Tunggal itu…sehingga bersinar teranglah kembali dunia pada saat itu…dan keadilan Tu[h]an pun mewujud di dalam diri anak manusia yang diberikan amanah untuk melaksanakan Pemerintahan Allah…di bumi Allah !….Itulah sesungguhnya pelajaran yang mestinya disyukuri untuk dijadikan “ spirit penggerak” bagi tegaknya kembali system yang haq itu…Sehingga tidaklah berlebihan jika ada sekelompok anak manusia hari ini yang mengharapkan datangnya kembali “ The Messenger “ itu….guna dapat memimpin anak manusia di dunia hari ini…keluar dari ketersesatannya mengabdi kepada “ tuan-tuan “ palsu itu…menuju kepada pangabdian dan keta’atan kepada-Nya saja. Sebab bagi “ tuan-tuan “ palsu itu, sesungguhnya menyelamatkan dirinya sendiripun…mereka tidak sanggup ! Dan apa yang mereka janjikan itu hanyalah fatamorgana saja…hanya tipuan belaka !.
Di dalam tiga kitab suci yang menjadi bacaan utama bagi milyaran anak manusia hingga hari ini…telah banyak diceritakan bahwa sungguh telah berulang dan berulang… suatu peradaban yang yang dibangun atas dasar pemuasan nafsu dan kepentingan golongan…,baik itu kepentingan golongan yang “ berkiblat “ ke barat atapun kepentingan golongan yang “ berkiblat “ ke timur, telah silih berganti dihancurkan melalui tangan-tangan “ Sang Tuan “ yang Maha Agung itu…!
Di utusnya para “ The Messengers “ oleh Tu[h]an….seperti Moses, Dawd, Salamo, Yesaya, Jeremiya…sampai kepada “ Sang Mesiyas “ di eranya masing-masing, tentu saja bukan tanpa tujuan yang tidak jelas dan tidak adanya keterkaitan misi dan visi yang sama…Sebab para “ The Messengers “ itu, hanyalah sebagai “ kurir “ atau ibarat “ tukang pos “ yang di tugaskan untuk menyampaikan “ surat “ dari “ Sang Tuan “ bagi kepentingan manusia seluruhnya….Dengan demikian jelaslah bagi mereka yang mau mencerdaskan akal fikirannya bahwa tujuan utama dari isi surat “ Sang Tuan “ yang diperintahkan kepada para “ The Messengers “ itu, adalah mentegakkan dien-Nya (The uneverse system-Nya) sebagai orang yang mendapat “ peng-absyahan atau khatam “ bagi tugas yang di embannya dari “ Sang Tuan “ … untuk selanjutnya menjadi “ The guidance of thingking “ dari “ The Messengers “ dan orang-rang yang bersamanya…
Akhirnya melalui tulisan ini saya ingin menegaskan jawaban terkait dengan pertanyaan salah seorang teman saya (di FB ini),….bahwa yang menjadi dasar untuk mengenal dan menjadikan timbulnya keyakinan kepada “ Sang Pembebas “ sebagai “ The Messenger “ …maka lihat, dengar dan fikirkanlah apa visi dan misinya….Jika visi dan misi yang diembannya adalah sama dengan visi dan misi yang telah dilaksanakan oleh “ The Messengers “ pendahulunya … Tentu tidak ada alasan untuk menolaknya…Demikian !

Salam,
Andi Dahlan

Categories: messenger
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment